Tukadmungga Kelola Sekolah untuk Warga Miskin
SELAMA ini pendidikan formal dianggap hanya menjadi urusan
pemerintah dan sangat sedikit yang menyadari bahwa pengembangan
pendidikan juga menjadi urusan lembaga non-dinas semacam desa pakraman.
Dari yang sedikit itu, salah satunya bisa disebut Desa Pakraman
Tukadmungga, Kecamatan Buleleng. Desa pakraman punya sejumlah program
yang bertujuan untuk meningkatkan pendidikan warganya, teruatama warga
dari kalangan yang tidak mampu secara sosial maupun ekonomi.
Salah satunya, desa yang berada di kawasan pariwisata Lovina ini
dipercaya mengelola Yayasan Darma Kerti yang memiliki sebuah lembaga
pendidikan tingkat SMP. Di sekolah ini, warga yang tidak punya biaya
untuk melanjutkan pendidikan, bisa ditampung di SMP tersebut dengan
subsidi dana dari Desa Pakraman. Selain mengelola SMP, desa pakraman
juga berencana memberi dukungan dana untuk membangun lembaga pendidikan
anak-anak pra-TK di Tukadmungga.
Sebelumnya pihak Desa Pakraman juga memberi biaya rutin kepada
anak-anak muda dalam mengembangkan bakatnya di bidang olahraga,
teruatama sepakbola. "Anak-anak muda baru saja membentuk klub sepakbola
Padma FC
dan kami mendukungnya dengan memberi bantuan rutin yang diambil dari
kas desa pakraman," kata Klian Desa Pakraman Tukadmungga Ketut Sutana
yang juga dikenal sebagai tokoh pendidik di Buleleng.
Bukan hanya peduli terhadap pendidikan generasi muda, Desa Pakraman
Tukadmungga juga peduli terhadap pendidikan para nelayan dan petani
yang ada di desa tersebut. Menurut Sutana, desa pakraman sebelumnya
juga membiayai studi banding nelayan ke Desa Sumberkima, Gerokgak,
untuk belajar tentang budidaya rumput laut. "Sementara petani dan
peternak dibiayai untuk studi banding ke Madenan," katanya.
Khusus untuk SMP yang dikelola desa pakraman, kata Sutana, kini
memiliki siswa sekitar 40 orang. Siswa itu sebagian besar memang
berasal dari kalangan warga miskin yang tak mampu melanjutkan
pendidikannya ke sekolah lain di Kota Singaraja atau ke tempat lain. Di
SMP itu biaya pendidikan memang diminimalkan agar bisa terjangkau oleh
warga yang penghasilannya memang pas-pasan.
Bicara warga miskin, Sutana mengakui di desanya masih banyak terdapat
warga miskin yang memang perlu untuk dibantu. Dari keseluruhan jumlah
penduduk di Tukadmungga, sekitar 25 persen masih tergolong miskin.
"Selain berharap bantuan dari pemerintah, warga miskin itu sebaiknya
juga dibantu oleh desa pakraman," katanya.
Lalu dari mana desa pakraman mendapatkan uang untuk membiayai
pendidikan dan kegiatan lain di Tukadmungga? Sutana mengaku bersyukur
karena LPD yang dikelola desa pakraman kondisinya lumayan sehat. Kini
LPD yang bergerak di bidang simpan pinjam itu punya omset lebih dari Rp
7 milyar. "Tidak ada salahnya sebagian hasil yang diperoleh dari
lembaga keuangan desa itu digunakan untuk memajukan warga di bidang
pendidikan.
Latest News
Complete SEO for blogs and sitesComplete SEO for blogs and sites
3 Free Traffic Methods Get many Visitors for your website
3 Free Traffic Methods Get many Visitors for your website
Open Source Web Content Management Systems
Open Source Web Content Management Systems
Importance of SEO in Web Rankings
Importance of SEO in Web Rankings
Write a comment